WIRID DALAM KEHIDUPAN RELIGIUS MASYARAKAT BANJAR: STUDI LIVING QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 285–286
Abstract
Abstract
This study explores the wirid tradition among the Banjar people through the Living Qur'an approach, focusing on Surah Al-Baqarah verses 285–286. The Living Qur'an is a Qur'anic study method that examines how the sacred text is practiced and internalized in daily Muslim life beyond its textual interpretation. In Banjar society, the routine recitation of these verses in wirid rituals exemplifies the living embodiment of Qur'anic values integrated into local culture. Using library research and a descriptive-analytical approach, this study analyzes both primary Islamic texts and secondary scholarly sources. The findings reveal that wirid traditions encompass not only spiritual dimensions but also serve as cultural identity and informal religious education. Surah Al-Baqarah verses 285–286 are recited as acts of worship, spiritual comfort, moral reinforcement, and a means of seeking divine protection. The practice strengthens community bonds and reflects the enduring relevance of the Qur'an in shaping social behavior. Thus, the Living Qur'an approach offers a relevant framework for understanding how the Qur'an remains embedded in the cultural and spiritual fabric of Banjar society.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tradisi wirid dalam masyarakat Banjar melalui pendekatan Living Qur'an dengan fokus pada Surah Al-Baqarah ayat 285–286. Living Qur'an merupakan pendekatan dalam studi Al-Qur’an yang meneliti bagaimana teks suci ini dipraktikkan dan diinternalisasi dalam kehidupan umat Islam secara nyata, bukan sekadar dimaknai secara tekstual. Tradisi wirid yang dilakukan masyarakat Banjar, khususnya pembacaan ayat-ayat tersebut, menjadi bentuk aktualisasi nilai-nilai Qur'ani yang hidup dan membudaya. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan deskriptif-analitis, yang melibatkan analisis isi dari sumber-sumber primer dan sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa tradisi wirid tidak hanya mencerminkan dimensi spiritual, tetapi juga memperkuat identitas sosial dan budaya lokal. Ayat 285–286 Al-Baqarah digunakan dalam wirid sebagai bentuk ibadah, perlindungan, ketenangan batin, dan penguatan nilai moral. Selain itu, tradisi ini juga berperan sebagai sarana pendidikan keagamaan nonformal. Dengan demikian, pendekatan Living Qur'an memberikan kerangka yang relevan untuk memahami bagaimana Al-Qur’an terus hidup dan mengakar dalam budaya lokal masyarakat Banjar.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, Muhammad Fauzan, Ujang Rohman, dan Shalahudin Ismail. “Resiliensi Psikologis dalam Cobaan: Kajian Ilmiah Surat Al-Baqarah Ayat 286 dan Implikasinya dalam Kehidupan.” JoPS: Journal of Psychology Students 3, no. 1 (2024).
“Al-Qur’an Inspirasi Perubahan dan Kemajuan Umat Manusia.” Diakses 4 Januari 2025. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/al-qur-an-inspirasi-perubahan-dan-kemajuan-umat-manusia.
Azmi, Muhammad Rahmad. Al-Qur’an dan Kehidupan: Aneka Living Qur’an dalam Masyarakat Adat. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2022.
Basrowi, dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Farhan, Ahmad. “Living Al-Qur’an Sebagai Metode Alternatif Dalam Studi Al-Qur’an.” El-Afkar 6, no. 2 (2017).
Hafil, Ach. Shodiqil, dan Utari Prima Ningrum. “The Effectiveness of Therapy Zikir in Reducing Anxiety Levels in Patients at RSU Lirboyo Kediri.” JOUSIP Journal of Sufism and Psychotherapy 3, no. 1 (15 Mei 2023): 1–16. https://doi.org/10.28918/jousip.v3i1.859.
Hasbi Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad. Pedoman Dzikir dan Do’a. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002.
Hisyam Kabbani, Syekh Muhammad. Energi Zikir dan Shalawat. 1. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2007.
Jannah, Raudatul. “Karakter Religius dalam Budaya Kelahiran Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan.” Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 4, no. 1 (29 Juli 2022): 1. https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6557.
Junaedi, Didi. “Sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur’a>n,” t.t.
Kemenag. “Living Qur’an.” https://kemenag.go.id. Diakses 4 Januari 2025. https://kemenag.go.id/kolom/living-qur-an-R1gDz.
“Keutamaan Wirid Sesudah Sholat Fardhu.” Diakses 4 Januari 2025. https://www.youtube.com/shorts/Z5bst15BeBM.
“Living Qur’an Dan Upaya Membangun Peradaban Qur’ani - UINSA,” 24 Maret 2024. https://uinsa.ac.id/blog/living-quran-dan-upaya-membangun-peradaban-qurani-2.
Mansur. Living Qur’an dalam Lintasan Sejarah Studi Al-Qur’an,”. Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis, t.t.
Muchlishon Rochmat, Ahmad, Dwi Supriyadi, Kustini, Dini Fajriyah Iklilah Muzayyanah, Yeni Indah, dan Ibnu Azka. Inovasi Mewujudan Masjid Ramah untuk Kemaslahatan Semua. Kementerian Agama RI, 2024.
Musthofa, Agus. Energi Dzikir Alam Bawah Sadar. Diskusi Tasawuf Modern. Surabaya: Padma Press, 2011.
Nata, Abuddin. “Fungsi-fungsi Al-Qur’an dalam pengembangan ilmu, kebudayaan dan peradaban.” Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam 11, no. 3 (10 September 2022): 352. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v11i3.7609.
Nurdiana, Siti. “Studi Living Qur’an Mesjid Kampus UGM (Q.S. Al-Baqarah ayat 284-286),” t.t.
Nurjamilatul Muhairira dan Nasrulloh Nasrulloh. “Membangun Ketahanan Mental: Kajian Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 286 Tentang Manajemen Stres dan Peningkatan Kualitas Hidup Studi Kasus di Kost Babus Shofa Malang.” Holistik Analisis Nexus 1, no. 11 (21 November 2024): 84–90. https://doi.org/10.62504/nexus990.
“Qur’an Kemenag.” Diakses 12 Desember 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/2?from=285&to=286.
Sagir, Akhmad, dan Mubarak Mubarak. “Tradisi Wiridan Masyarakat Banjar Sesudah Salat Fardu: Studi Varian dan Rujukan.” Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH) 5, no. 1 (30 Januari 2020): 82–92. https://doi.org/10.47405/mjssh.v5i1.352.
Sugiarto, Dr Fitrah, M Ag, M Nurwathani Janhari, dan S Ag. Metodologi Penelitian. Mataram: UIN Mataram Press, 2023.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta, 2011.
“Surat Al-Baqarah Ayat 285-286: Makna, Keutamaan & Kandungan.” Diakses 4 Januari 2025. https://annajah.co.id/keutamaan-surat-al-baqarah-285-286/.
Suryani, Erma, Masnun, Munajib Kholid, Abdul Majid, dan Wahyuddin Dedi. Fenomologi Living Qur’an di Era Milenial. Mataram: Sanabil, 2019.
Syamsuddin, Sahiron. Ranah-ranah Penelitian dalam Studi al-Qur’an dan Hadis. Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Teras, 2007.
Syarifuddin, Endang. “Selain Seribu Sungai, Banjarmasin Juga Disebut Seribu Langgar, Bahkan Sejak Zaman Kesultanan - Radar Banjarmasin - Halaman 2.” Selain Seribu Sungai, Banjarmasin Juga Disebut Seribu Langgar, Bahkan Sejak Zaman Kesultanan - Radar Banjarmasin - Halaman 2. Diakses 4 Januari 2025. https://radarbanjarmasin.jawapos.com/tahulah-pian/1975476037/selain-seribu-sungai-banjarmasin-juga-disebut-seribu-langgar-bahkan-sejak-zaman-kesultanan?page=2.
Yamani, Qasim. “Tradisi Ratibul Hadad di Majlis Alkhairaat (Studi Living Qur’an Terhadap Q.S Al-Baqarah Ayat 285-286).” Jurnal Multidisiplin Madani (MUDIMA) 2, no. 5 (2022).
Zahara, Tyas Alvionita. “Penerapan Syariat Islam di Kerajaan Banjar” 7, no. 2 (2023).
Zed, Mestika. Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Nasional, 2004.
DOI: https://doi.org/10.62748/tarbawi.v13i01.155
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexex By ;
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TARBAWI Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .